Minggu, 09 Desember 2012

Sri Penjual Jamu Sang Pustakawan

KISAH SRI PENJUAL JAMU YANG MENJADI PUSTAKAWAN Dari kecil Sri Prihatini itu nama beliau yang diberikan orang tuanya hidupnya memang betul2 prihatin kerna beliau sudah menjadi anak, piatu ibu nya meninggal ketika ia berumur 5 tahun dan Ayahnya menghilang tanpa jejak. Semenjak kecil ia dirawat oleh neneknya yang hanya mampu menyekolahkan hingga kelas Sekolah Dasar. Saudara ibunya tidak pedulli dengan keadaan nya, tetapi setelah usianya mulai menginjak dewasa neneknya pun meninggal dunia, Semenjak itu hanya sepi yang menemani nya, untung masih ada tetangga yang mau peduli , kadang mereka mengajak Sri makan dirumahnya. Setelah beberapa saat setelah itu Sri memutuskan untuk berhijrah ke Ibu kota untuk mengadu nasib dengan modal nekat, Sri hampir putus asa karena tidak ada pekerjaan , tetapi Sri tidak pantang menyerah dan terus berusaha. Dan sampai akhirnya Sri bertemu dengan Nyonya Nimas pemilih butik shakilaraya, Sri menceritakan kisahnya kepada nyonya Nimas tersebut dan akhirnya Nyonya nimas menawarkannya untuk tinggal dan bekerja dirumahnya. Mulai dari situlah Sri bekerja menyambung hidup , Sri sangat merasa senang telah dipertemukan Allah dengan nyonya Nimas. Beliau sangat senang jika diminta nenek (ibu nyonya nimas) untuk kepasar karena artinya ia bisa mendapat banyak potongan-potongan koran bekas dan kadang membawa beberapa tumpuk daun pisang untuk ditukarkan dengan koran harian.ini cerita Sri “prihatini, rajin benar kau ke perpus. Mau jadi propesor yaa , halaah ! orang desa kayak kita itu ya nantinya juga bakal jadi buruh disawah, paling bentar juga jadi babu, ngapain susah-susah belajar.” Ledekan teman-temanku semasa sekolah dulu yang hanya kubalas dengan seulas senyuman. Aku malas mendebat karena hanya akan menghabiskan energiku. Aganku menerawang menembus sudut langit kamarku. Semua peristiwa masa lalu saat didesa terekam jals dimemori otakku. Pandanganku terhenti ketika aku melirik pada ayam jago plastik diatas lemari pakayanku. Prang...! kupungut rupiah yang berserakan dilantai kamarku. Ku pecahkan celenganku yang sudah cukup berat. “Rp 526.000” gumamku bangga sambil kumasukkan lembaran-lembaran kumal rupiah itu didompet kuno milikk. Diam-diam aku sering “mencuri-curi” membaca buku koleksi jacob putra bungsu nyonya Nimas yang sangat gemar membaca. Aktivitas mencuri ilmu sering dilakulan setiap kali ia membersihkan kamar jacob. Sri juga sering berburu buku Recyle ditoko loak , lumayan dapat harga lebih murah dan tentunya dapat membawa buku lebih banyak , sampai akhirnya ia dapat memenuhi rak pojok kamar nya dengan koleksi-koleksi buku selama ini. Sampai suatu ketika Keluarga Nyonya nimas pindah ke jogja karena pindah tugas Suaminya dan sri pun pulang kekampungnya. Ide tiba-tiba datang dibenak Sri, ia ingin membuka usaha jamu keliling , hari pertama sri menjajakan jamunya laris manis. Saat ia menjajakan jamu ia prihatin melihat anak-anak yang putus sekolah karena keterbatasan biaya, kemuadian iya bergegas kembali ke pondok reotnya dan mengambil koleksi buku-bukunya yang sempat ia kumpulkan sewaktu di kota. Terus dan terus ia menjajakan jamunya dan koleksi buku-bukunya tersebut , ia meneriakkan kepada langganan jamunya “ yang mau sehat minum jamu yang mau pinter baca buku” anak-anak didesa itu pun sangat antusias membaca buk yang dibawa ri , sehingga sri pun merasa senang dan bersemangat. Sekian lama ia menjalani pekerjaannya itu kini langganan jamu dan suka membaca bukunya itu semankin bertambah , dan koleksi buku-buku nya terus bertambah karena banyak dari berbagai kalangan yang menyumbangkan buku kepda beliau, hingga sekian banyak koleksi buku-bukunya. Ia pun dijuliki pustakawan keliling yang sehat oleh masyarakat, dan itupun membuat Sri merasa mempunyai tanggung jawab untuk terus menyampaikan visi mulia. Meningkatkan budaya membaca dimanapun berada.

Minggu, 25 November 2012

Kisah Merry Riana Menjadi Motivator Bagi Saya

Kisah Merry Riana Menjadi Motivator Bagi Saya Kisah wanita ini yang membuat saya salut ,beliau dengan usia mudanya dengan mimpi-mimpinya akhirnya sebelum usia beliau menginjak kepala 3 beliau berhasil mewujudkan mimpinyadiwaktu usianya20 tahun yaitu bebas financial. ini sedikit Kisah Beliau..| Awal mula ketika Kerusuhan 1998 Perjalanan hidup Merry di Singapura berawal ketika terjadi kerusuhan besar di Jakarta tahun 1998. Cita-cita untuk kuliah di Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti buyar karena kejadian tersebut. Orangtua Merry kemudian memutuskan mengirimkan putrinya ke Singapura dengan alasan keselamatan. ”Waktu itu rasanya seperti ada dalam film perang. Saya diminta pergi agar saya selamat,” kata Merry merasakan kesedihan yang terjadi 13 tahun lalu. Tanpa persiapan yang memadai untuk kuliah di luar negeri, Merry sempat gagal dalam tes bahasa Inggris di Nanyang Technological University. Tanpa persiapan bekal dana yang memadai pula, Merry meminjam dana dari Pemerintah Singapura. Tak hanya untuk biaya kuliah, tetapi juga untuk hidup sehari-hari. ”Utang saya totalnya 40.000 dollar Singapura,” kata Merry. Dengan uang saku hanya 10 dollar per minggu, hidupnya harus superhemat. Untuk makan, misalnya, Merry lebih sering makan roti atau mi instan, atau bahkan berpuasa. Ketika menyadari hidupnya tak berubah meski sudah memasuki tahun kedua kuliah, Merry mulai membangun mimpi. ”Saya membuat resolusi ketika ulang tahun ke-20. Saya harus punya kebebasan finansial sebelum usia 30. Dengan kata lain, harus jadi orang sukses. The lowest point in my life membuat saya ingin mewujudkan mimpi tersebut,” ujar Merry. Meski sudah ada mimpi dan didukung semangat, Merry belum menentukan cara mewujudkannya. Pikirannya baru terbuka setelah magang di perusahaan produsen semikonduktor. Dari pengalaman ini, Merry melakukan hitung-hitungan, seandainya dia menjadi karyawan perusahaan seusai kuliah. ”Dari perhitungan tersebut, ternyata saya baru bisa melunasi utang dalam waktu 10 tahun, tanpa tabungan. Kalau begitu caranya, mimpi saya tak akan terwujud,” kata Merry yang akhirnya memutuskan memilih jalan berwirausaha untuk mencapai mimpinya. Karena tak punya latar belakang pendidikan dan pengalaman bisnis, Merry mengumpulkan informasi dengan mengikuti berbagai seminar dan melibatkan diri dalam organisasi kemahasiswaan yang berhubungan dengan dunia bisnis. Merry juga mencoba praktik dengan terjun ke multi level marketing meski akhirnya rugi 200 dollar. Merry bahkan pernah kehilangan 10.000 dollar ketika memutar uangnya di bisnis saham. Mentalnya sempat jatuh meski dalam kondisi tersebut masih bisa menyelesaikan kuliah. Tamat kuliah, barulah Merry mempersiapkan diri dengan matang. Belajar dari pengalaman para pengusaha sukses, dia memulai dari sektor penjualan di bidang jasa keuangan. Kerja kerasnya menjual berbagai produk keuangan, seperti tabungan, asuransi, dan kartu kredit, hingga 14 jam sehari mulai membuahkan hasil. Dalam waktu enam bulan setelah bekerja, Merry bisa melunasi utang pada Pemerintah Singapura. Tunai! Kesuksesan lain pun datang. Karena kinerjanya, Merry bisa membentuk tim sendiri hingga akhirnya mendirikan MRO. Dengan penghasilan total 1 juta dollar Singapura di usia 26 tahun, ambisi Merry saat berusia 20 tahun terwujud. Merry Riana Berbagi Namun, seiring usia yang kian dewasa, menghasilkan uang hingga jutaan dollar bukan menjadi satu-satunya tujuan hidup Merry. Pengagum Oprah Winfrey ini lebih menikmati hidup ketika orang lain memperoleh kesuksesan seperti dia. Pengalaman meraih sukses dibagikan kepada orang lain dengan berbagai cara, seperti menjadi pembicara di seminar, perusahaan, sekolah, serta melalui media seperti jejaring sosial, media massa, dan menulis buku. Bersama timnya di MRO, Merry memiliki program pemberdayaan perempuan dan anak-anak muda. Anggota timnya di lembaga ini bahkan tergolong muda, berusia 20-30 tahun. ”Saya ingin menampung orang muda yang punya ambisi dan semangat seperti saya,” katanya. Keinginannya untuk berbagi ini tak hanya dilakukan di Singapura. Pada ulang tahunnya ke-30, Merry membuat resolusi baru, yaitu memberi dampak positif pada satu juta orang di Asia, terutama di tanah kelahirannya Indonesia. Seperti MacGyver Merry, yang sukses di bidang jasa keuangan dan kian sibuk dengan kegiatannya menjadi motivator, pernah punya cita-cita lain. Sewaktu kecil, anak sulung dari Suanto Sosrosaputro (62) dan Lynda Sanian (62) ini pernah punya keinginan untuk menjadi seperti sang ayah yang seorang insinyur elektro. ”Waktu kecil, kalau ditanya mau jadi apa, saya selalu jawab ingin seperti papa. Saya senang melihat papa mengutak-atik peralatan elektronik, seperti MacGyver,” kata Merry. Cita-cita ini bahkan melekat hingga lulus SMA. Merry kuliah di Jurusan Teknik Elektro Nanyang Technological University setelah sebelumnya bercita-cita kuliah dengan jurusan yangsama di Universitas Trisakti. Namun, perjalanan hidup Merry berubah. Meski bisa meraih gelar insinyur dalam waktu empat tahun, ilmu elektro yang dikuasainya tak terpakai dalam kariernya.”Paling-paling dipakai di rumah. Kalau TV atau kulkas rusak, saya masih bisa memperbaiki, he-he-he. Tetapi, bukan berarti kuliah saya tak berguna. Semua proses yang saya jalani selama kuliah, telah membawa saya menjadi seperti sekarang ini,” kata Merry.

Jumat, 23 November 2012

pusiinggg

udah lama ga buka2 ni blog aku jadi oon lupa gimana-gimana nyaa.. ada yang mau bantu akuuu ,, marii ajari akuu

Selasa, 19 Oktober 2010

? ? ?

IniLah jL qu, aku tak prlu mrasa kcwa atau mrasa sdh , krna itU smua hnya bkin aku tmbh pusing skg aku jalani aja stUlus hati dg penuh ke ikhlasan smua org akan mnmpuh jL hdp nya sndri2 . . Tak ada yg kn sma krna setiap org itU trlhr dri ltarblkang yg brbda2..
Aku ykin smua yg tlh trjadi pasti ada hikmh nya,, dan aku juga yakin inilah jL yg trbaik yg dipilihkan Allah untUk ku,, trma kasih ibu,Abh,k2k,adx2 and smua org yg sayang ma oyha.. Thanks God..!!

Senin, 05 April 2010

Crt

Apa yg mEsti Q lkkAn skg ,,
Q tk Ingin mEmbuat ht org yg brda di dKt Q kcwa dAn marah. Aku bth wktu untuk menentukan piL Q . . .
Ya Tuhan bntU aku untuk mnentKan yg terbAik unt Q dAn orang tUa Q ,,

Minggu, 04 April 2010

cerpen




Embun pagi masih merayapi batang daun yang hijau, matahari bersembunyi di balik awan. Namun aku sudah berdiri menatap langit yang masih putih. Hari ini terasa aneh bagiku, biasanya saat ini aku masih terlelap di atas kasur. Tapi karena mata tak bisa terpejam, memaksaku untuk mencari udara segar, menghilangkan rasa gelisah yang selalu menderaku.
Aku gelisah karena rindu. Rindu akan rumah, rindu pada keluarga di kampung, terutama rindu padanya. Aku kuliah di kota dan meninggalkan mereka di sana. Ingin sekali aku berjumpa dengannya. Dia yang telah mengisi relung hatiku selama tujuh tahun.
Di …

catatan akhir sekolah

tak terasa telah kita jalami 3 tahun berlalu kita bersama berkumpul dikampus MAN tercinta.hari2 kita lalui bersama teman2,canda tawa,suka duka, kita lalui bersama.
satu hal yang tak pernah terlupakan,guru yang marah saat kita terlambat datang,dan melanggar peraturan,kemudian teman2 sekelasku tercinta " TRIPATAMA comunity ".
aku akan selalu merindukan saat2 bersama kalian,terima kasih teman,karna kalian telah membuat hari2 ku berwarna

untuk guru2 ku tercinta terima kasih yang sebanyak2nya karena kalian telah memberikan sesuatu yang sangat berarti bagi kami,kami takkan pernah melupakan jasa2 mu


MAN telku LUV U . . .